JURNAL SULTRA 88.4 FM
Lurah Lamekongga Dicari Warga
Demonstrasi Pemecatan Kepala Lingkungan IV
KPU Sultra telah menetapkan pemenang Pilgub beberapa waktu lalu. Secara taktis, itu adalah tahapan terakhir dari pelaksanaan Pilgub. Tetapi di kecamatan Wundulako, ternyata aroma Pilgub masih kental.
Kemarin (12/11) warga kelurahan Lamekongga, Wundulako ramai-ramai menyerbu kantor lurah untuk mencari kepala kelurahan. Mereka geram karena menganggap lurah secara sepihak memecat kepala lingkungan IV, Sumarlan. Warga mensinyalir pemecatan itu berhubungan dengan Pilgub. Pasalnya, Sumarlan ditengarai tidak sejalan dengan lurah dalam mendukung salah satu calon.
Aksi massa di kantor lurah nyaris ricuh setelah mereka tidak ditemui lurah Tasrim. Massa yang dikomandoi Jabir, mengutuk keras tindakan otoriter yang diduga dilakukan lurah. "Ini sudah zamannya untuk berdemokrasi, jangan coba-coba untuk memaksa masyarakat. Apalagi Sumarlan masih disenangi oleh masyarakat, jadi jangan heran jika nantinya ada aksi yang lebih besar lagi karena telah melakukan pemecatan sepihak. Masalah pilihan gubernur itu rahasia masyarakat, jangan selalu memaksa masyarakat untuk menentukan pilihan," ungkapnya.
Dalam tuntutannya massa meminta Tasrim, segera mengubah SK yang dibuatnya dengan mengangkat kembali Sumarlan sebagai kepala lingkungan IV. "Jika memang masyarakat sudah tidak suka, pasti yang melakukan aksi tidak banyak seperti ini," teriak jabir dipengeras suaranya.
Karena tidak diterima di kantor lurah, massa melanjutkan aksinya dengan mendatangi kantor camat Wundulako. Di situ, mereka ditemui camat Hasminto. Setelah berorasi, massa dipersilahkan masuk ke dalam ruangan Camat. Hasminto menjelaskan, pemecatan Sumarlan merupakan keputusan lurah. Meski demikian, ia akan tetap berusaha untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. "Akan saya pertemukan antara Tasrim dengan Sumarlan. Ini hanya salah komunikasi saja," ucapnya.
Ditemui setelah massa membubarkan diri, Hasminto menjelaskan bahwa permasalahan antara Tasrim dan Sumarlan bisa saja hanya persoalan pribadi. "Insya Allah saya bantu mencari pemecahan win-win solution. Secara alamiah, masyarakat Wundulako mengutamakan persatuan dan kekeluargaan. Karena itu tidak sulit untuk mengakrabkan kembali dua pihak yang sedang berselisih paham. Saya akan dekati secara persuasif agar masalah dapat dituntaskan," kata Hasmito.
Sumber :kendarinews.com